Entri Populer

Minggu, 24 Juni 2012

Sok Ide, Ilmu Kebal Berujung Maut


Beberapa minggu yang lalu, aku baca sebuah artikel menarik yang berjudul, "Dua Pesilat Tewas Setelah Gagal Uji Kebal Digilas Mobil." Tempat kejadian di terminal bus antar kota Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT. 


Setelah beberapa lama mempelajari ilmu kebal, 3 orang asisten pelatih di sebuah perguruan bernama Kera Sakti ini ingin menjajal tubuh kuat mereka untuk menghadapi ujian kenaikan tingkat. Yaitu dengan 1) mengonsumsi racun tikus, 2) digilas sepeda motor, dan terakhir 3) dilindasl mobil pic up. 

Penonton mengerumun diwaktu siang yang panas. Semua tegang melihat adegan uji kebal ini. Ketiganya telah terlihat siap mengonsumsi racun tikus. Dan ketika di makan oleh mereka, mata-mata penonton terperanga. Seakan memperhatikan siapa yang akan lunglai dan jatuh ke bawah duluan. Setelah beberapa detik berganti menit, mereka berhasil berdiri tegak tanpa ada yang kesakitan.

Adegan kedua. Penonton dikagetkan dengan sepeda motor yang berbunyi ditengah jalan. Dan 3 pesilat tangguh ini berbaring di aspal seakan mayat yang tersusun. Lalu tiba-tiba motor melaju semakin kencang. Semua menghela napas dan melotot. Sambil menelan ludah mereka melihat ketiganya dilindas tanpa kasihan oleh seorang temannya dari perguruan yang sama. Berulang kali dilindas, sehingga terlihat jari-jemari penontot menutup mata-mata mereka karena saking ngerinya adegan itu.

Ajaibnya, mereka bangun dengan sangat lugas dan tidak menunjukkan ada luka dan lecet sama sekalli. Lagi-lagi penonton dibuat kagum olehnya. Sebagaimana penuturan dari Alberto Amaral, salah satu anggota perguruan, “Tiga anggota perguruan tidur di aspal dan beberapa kendaraan roda dua menggilas tubuh mereka berulang kali. Aksi ini pun sukses karena ketiga anggota perguruan tersebut tidak mengalami luka lecet maupun luka serius.” 

Penonton semaikin optimis akan keberlangsungan aksi mereka. Dan yang terakhir ini para penonton diminta menaiki mobil pic up beramai-ramai. Lagi-lagi menurut Alberto Amaral, ketiga anggota tersebut dia rasa ilmu kekebalan tubuh mereka mampu menahan kendaraan roda empat, sehingga ketiganya ingin tubuh kuatnya ditidurkan diaspal dan digilas sebuah kendaraan pick up bermuatan puluhan orang. Ketiga asisten pelatih tersebut bernama Ebiridio Sarmento, Elder Cruz, dan Abilio Fretes.

Para korban tidur dengan posisi telentang seolah gagah dan percaya diri bahwa mereka bisa melewati ujian terakhir ini. Semua penonton terbengong, ada yang mengupil, meludah, dan ada yang menatap wajah-wajah sakti pendekar ini dengan optimis bercampur cemas. Semua orang seakan yakin akan keberhasilan para pendekar 'dukun' ini. Saat kendaraan melintasi tubuh mereka, ketiga korban sempat berteriak histeris.

Ketika pertunjukan selesai, tubuh ketiga anggota perguruan tersebut dalam keadaan remuk. Ketiga korban dalam kondisi kritis dengan kepala, perut, dan dada dalam keadaan remuk. Sebagian tulang mereka patah karena menahan beban yang mencapai puluhan ton. Satu korban yakni Ebiridio Sarmento tewas di tempat. Sedangkan Elder Cruz meninggal beberapa saat setelah dilarikan ke RSUD WZ Yohanes Kupang. Korban lainnya, Abilio Fretes masih kritis dan sementara menjalani perawatan di rumah sakit.

Semoga bisa diambil pelajarannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar